Tahun berganti, tetapi apakah pemahamanmu mengenai cara untuk mempelajari skill baru masih sama?
Siapa Bilang Belajar Skill Baru Butuh 10 Ribu Jam? ini Dia Cara Cepatnya!
Pasti sebagian besar pernah mendengar bahwa untuk mempelajari skill baru membutuhkan kurun waktu 10.000 jam atau sekitar 10 tahun. Pencetus pernyataan tersebut ialah Malcolm Gladwell dalam bukunya “Outliers : The Story of Success” yang diterbitkan pada tahun 2008. Pernyataan ini menimbulkan pro dan kontra, kamu bisa setuju maupun tidak.
Saking terkenalnya pernyataan tesebut, 10 ribu jam seringkali digunakan sebagai standar untuk mencapai kompetensi suatu bidang. Tetapi ini bukanlah hal yang harus dicapai setiap orang. Bahkan beberapa orang bisa jadi lebih cepat untuk mempelajari skill baru, sementara yang lain lebih lama.
Tapi tidak usah berkecil hati karena banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses untuk menguasai skill baru. Misalnya seperti dukungan, latihan, minat. dan lainnya. Simak baik-baik laman berikut untuk mengetahui apa yang harus kamu lakukan untuk bisa cepat mempelajari skill baru.
1. Tentukan Apa yang Menjadi Goalsmu
Sebenarnya apa sih yang ingin kamu lakukan? apa yang kamu mau?
id.pinterest.com
Beberapa orang mungkin mudah untuk mengetahui goals mereka. Tapi tidak semua goals akan berhasil bukan. Sebelum menentukan goals, kamu perlu mencoba menerapkan metode “SMART” yaitu “Specific/spesifik, Measurable/dapat diukur, Achievable/dapat dicapai, Relevant/sesuai, Time-Bound/terikat waktu. Menerapkan metode ini akan memperbesar kemungkinan tercapainya goalsmu.
Disisi lain ialah perhatikan prioritas. Jangan sampai saat membuat goals , kamu melupakan hal-hal wajib dalam hidup yang pada akhirnya hanya membuatmu tidak fokus. Kamu juga harus membuat goals yang realistis sehingga sesuai dengan sumber daya yang tersedia, baik dari segi kapasitas waktu yang kamu miliki, tenagamu, dan hal lain yang berkaitan mendukung tercapainya goalsmu. Kamu juga harus menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan selama kurun waktu meraih goals.
2. Bangun Keahlianmu
id.pinterest.com
Mulailah melatih skillmu. Jangan sekedar dalam mempelajari sesautu, tetapi cipatakan keinginan untuk “serius” dan “menjadi ahli” dalam hal yang kamu pelajari. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun keahlian ialah melakukan praktik secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
Kamu bisa mencari peluang untuk mengaplikasikan ilmu yang sedang diasah sehingga teruji oleh situasi dan kondisi nyata. Memastikan seberapa jauh progresmu, bisa dilakukan dengan meminta koreksi dan masukan dari orang lain yang bersifat membangun. Latihlah keahlianmu sampai kamu yakin dengan kemampuanmu dan percaya diri.
3. Lakukan Riset
id.pinterest.com
Pada proses mempelajari hal baru tentu sangat penting untuk mencari sumber belajar yang terpercaya dari ahli dibidang tersebut sehingga kamu mengetahui pengalaman dan pengetahuan mereka. Kamu bisa melakukan eksplorasi di internet. Zaman sekarang tidak ada alasan untuk belajar karena semua bisa diperoleh secara gratis asal ada kemauan. Kamu bisa menentukan 3-5 buku yang berhubungan dengan keahlianmu. Kamu juga bisa melihat video, mengikuti seminar, maupun kepelatihan di bidang tersebut.
4. Singkirkan Semua Penghalang
Bagi sebagian orang belajar merupakan hal yang kurang menyenangkan. Akan tetapi jika ingin menguasai skill tertentu kamu harus berkomitmen untuk serius dalam belajar serta melakukan hal-hal yang mendukung belajar seperti menghindarkan semua hal yang berpotensi merusak konsentrasi.
id.pinterest.com
Kamu bisa menjauhkan HP, mematikan TV, mematikan paket data. Kamu juga bisa menutup pintu, intinya lakukan hal yang membantumu fokus. Hal ini karena ketika kamu terdistraksi, fokusmu terbagi-bagi pada akhirnya membuatmu banyak membuang waktu hingga tidak terasa kamu tidak belajar.
5. Komitmen Selama 20 Jam
Dilansir dari halaman facebook Goalcast, Josh Kauffman membantah bahwa untuk belajar skill harus mengikuti aturan 10.000 jam. Ia malah mengatakan bahwa kamu hanya perlu 20 jam.
id.pinterest.com
Disiplin adalah bagian dari komitmen. Disiplin adalah suatu kebiasaan untuk melakukan sesuatu secara terus-menerus atau teratur. Disiplin adalah faktor yang sangat penting untuk mengasah skill baru. Disiplin tidak hanya membuat proses belajar lebih efektif tetapi juga menciptakan kebiasaan positif yang bermanfaat dalam jangka panjang. Pastikan kamu menghabiskan waktu 45 menit – 1 jam dalam sehari untuk mempelajari skill tersebut. Lakukan setiap hari tanpa putus.
Semoga beberapa tips diatas mampu membantumu untuk mengasah skill baru dengan lebih cepat. Yuk baca artikel maksimalin diri yang lainnya. Maksimalin diri bantu anak muda millenial untuk maksimalin hidup lewat personal development, perubahan mindset, dan pengembangan skill! kamu bisa menemukan kami di instagram @maksimalindiri dan dapatkan penawaran kelas menarik untuk membooster kepercayaan dirimu dengan akses seumur hidup!
Pernahkah kamu merasa kurang layak untuk mendapatkan suatu capaian? Atau kamu gelisah, berpikir bahwa seharusnya bukan kamu yang berhak menempati suatu posisi. Bahkan kamu merasa tidak layak mendapat pujian karena merasa biasa saja? Padahal kamu memiliki pengalaman juga capaian yang seharusnya patut dibanggakan. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut, mungkin kamu mengalami Imposter Syndrom. Imposter Sindrom merupakan suatu kondisi psikologis saat seseorang merasa tidak layak atau tidak pantas terhadap suatu keberhasilan yang telah diperoleh. Lebih parah, orang yang terkena sindrom ini merasa mereka menipu orang lain seolah berpura-pura hebat untuk mengelabuhi orang lain sehingga mengira mereka lebih kompeten daripada sebenarnya. Padahal,
Berdamai dengan diri sendiri adalah suatu keadaan di mana kita dapat menerima semua hal yang telah terjadi pada diri kita, baik di kehidupan yang lalu atau dalam bentuk fisik hingga luka psikologis. Menerima suatu keadaan serta semua kondisi terhadap segala hal tentu tidak mudah untuk dilewati, apalagi jika kita memilih kekurangan yang dapat menjadikan kita sering mengalami posisi terburuk hingga mengalami bullying. Berdamai dengan diri sendiri tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan jika kita tidak merasa siap untuk melakukannya. Oleh karena itu, kita dapat atasi lebih dulu terkait kejadian atau peristiwa yang pernah dialami, karena jika diabaikan maka kamu akan